Bagaiamana Jenis Laporan Kuangan Yang Valid?

Karakteristik kualitatif laporan keuangan  menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2010:5-8), pembukuan keuangan yang memiliki kegunaan bagi pemakai gosip bahwa mesti terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yakni mampu dipahami, bekerjasama, keandalan, dan bisa diperbandingkan.

Uraian Masing Masing Karakteristik

1. Dapat Dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam pembukuan keuangan yakni kemudahannya untuk segera bisa dimengerti oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai di asumsikan mempunyai wawasan yang mencukupi perihal acara ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari info dengan ketabahan yang masuk nalar.

Namun demikian, gosip kompleks yang semestinya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak mampu dikeluarkan cuma atas dasar pertimbangan bahwa gunjingan tesebut terlalu susah untuk mampu dikenali oleh pemakai tertentu.

2. Relevan

Informasi mesti berkaitan untuk menyanggupi keperluan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi mempunyai mutu berhubungan kalau mampu mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka menilik insiden masa kemudian, masa sekarang atau masa depan, memastikan, atau mengkoreksi hasil penilaian mereka dimasa kemudian.

Peran gunjingan dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya informasi struktur dan besarnya aset yang dimiliki berfaedah bagi pemakai di ketika mereka berupaya meramalkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan potensi dan bereaksi terhadap suasana yang merugikan.

Informasi yang sama juga berperan dalam menunjukkan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi yang kemudian, misalnya wacana bagaimana struktur keuangan perusahaan diinginkan tersusun atau perihal hasil dari operasi yang dijadwalkan.

Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu adakala digunakan selaku dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yang eksklusif menawan minatpemakai, mirip pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kesanggupan perusahaan untuk memenuhi komitmennya di dikala jatuh tempo.

Untuk mempunyai nilai prediktif, keterangan tidak butuhmesti dalam bentuk ramalan eksplisit.Namun demikian, kesanggupan pembukuan keuangan untuk membuat prediksi bisa ditingkatkan dengan tampilan keterangan ihwal transaksi dan insiden masa kemudian.Misalnya nilai prediktif laporan laba-rugi mampu ditingkatkan kalau akun-akun penghasilan atau badan yang tidak biasa, asing dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah.

3. Keandalan

Karakteristik pembukuan keuangan yang ketiga yakni keandalan. Informasi juga mesti luar biasa (reliable). Informasi mempunyai mutu hebat jikalau bebas dari pemahaman yang menyesatkan, material, dan dapat mengemban amanah pemakaiannya selaku penyajian yang nrimo atau jujur dari yang semestinya disajikan atau yang secara masuk kebijaksanaan diperlukan mampu disuguhkan.

Informasi mungkin berkaitan tetapi kalau hakekat atau penyajiannya tidak mampu mengemban amanah maka penggunaan keterangan tersebut secara mempunyai peluang dapat menyesatkan. Misalnya bila langkah-langkah aturan masih dipersengkatakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh permintaan tersebut dalam neraca, walaupun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari undangan tersebut.

a) Penyajian jujur

Informasi mesti digambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa yang lain yang semestinya disuguhkan atau yang secara masuk akal bisa diperlukan untuk dihidangkan.Jadi umpamanya , neraca mesti menggambarkan dengan jujur transaksi serta kejadian lainnya dalam bentuk aset , kewajiban dan ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan yang menyanggupi patokan pengakuan.

b) Substansi mengungguli bentuk

Jika info dimaksudkan untuk menyuguhkan dengan jujur transaksi serta insiden lain yang sebaiknya dihidangkan , maka kejadian tersebut perlu dicatat dan disuguhkan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.

c) Netralitas

Informasi harus diarahkan pada keperluan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menghidangkan gosip yang menguntungkan beberapa pihak , sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.

d) Pertimbangan sehat

Penyusunan pembukuan keuangan ada kalanya menghadapi ketidakpastian kejadian dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat prabrik serta peralatan, dan ajakan atas jaminan garansi yang mungkin muncul.Ketidakpastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan dengan memakai pendapatsehat dalam penyusunan pembukuan keuangan.

Pertimbangan mengandung bagian kehati-hatian pada saatmelakukan anggapan dalam keadaan ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian, penggunaan usulansehat tidak diperkenankan, umpamanya pembentukan cadangan tersembunyi atau penyisihan berlebihan dan sengaja menetapkan aset atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi, sehingga pembukuan keuangan menjadi tak netral, dan lantaran itu tak memiliki kualitas piawai.

e) Kelengkapan

Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan beban. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan menjadikan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan alasannya itu tidak bisa mengemban amanah dan tidak sempurna ditinjau dari segi keterkaitannya.

4. Dapat Dibandingkan

Pemakai harus bisa membandingkan pembukuan keuangan perusahaan antara periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga mesti bisa memperbandingkan pembukuan keuangan antara perusahaan untuk menganalisa posisi keuangan secara relatif.

Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian efek keuangan, transaksi, dan kejadian lain yang sama mesti dikerjakan secara konsisten untuk perushaan bersangkutan, antar periode perusahaan yang serupa dan untuk perusahaan yang berbeda.

Demikian penjelasan berafiliasi dengan karakteristik kualitatif pembukuan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Serupa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *